Archive for Islam

RAHASIA KHUSYUK DALAM SHALAT

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk. Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?” Hatim berkata : “Apabila masuk waktu solat aku berwudhu’ zahir dan batin.” Isam bertanya, “Bagaimana wudhu’ zahir dan batin itu?” Hatim berkata, “Wudhu’ zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota wudhu’ dengan air. … continue reading this entry.

KA’BAH IALAH PUSAT PLANET BUMI

Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ???”

Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. … continue reading this entry.

Tata Cara Mandi Junub (Wajib)

Tata Cara Mandi Junub (Wajib)
1. dilakukan adalah
2. tangan dicuci,
3. kemudian mandi kepala,
4.kemudian terus dari bagian sebelah kanan,
5.kemudian kiri, terakhir cuci kaki.
Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut:
Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukkan ke wajan tempat air.
Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.
Mencuci kemaluan dan dubur.
Najis-najis dibersihkan.
Berwudhu sebagaimana untuk shalat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.
Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah.
Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.
Membersihkan seluruh anggota badan.
Mencuci kaki.
Semua hal di atas disusun berdasarkan hadits shahih yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Aisyah RA berkata, “Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan air kemudia diakhir beliau mencuci kakinya. (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)
Namun hadits ini bukan satu-satunya hadits yang menerangkan tentang sifat mandi janabah.
Rukun dan Sunnah Mandi Janabah
Lalu para ulama memilah mana yang merupakan pokok (rukun) dalam mandi janabah, sehingga tidak boleh ditinggalkan, mana yang merupakan sunnah sehingga bila ditinggalkan tidak merusak sah-nya mandi janabah itu.
A. Rukun
Untuk melakukan mandi janabah, maka ada 3 hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:
1. Niat.
Sabda Nabi SAW: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya. (HR Bukhari dan Muslim)
2. Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan
Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi janabah, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya. Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah. 3. Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air. Sedangkan pacar kuku (hinna’) dan tato, tidak bersifat menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas dari masalah haramnya membuat tato. B. Sunnah-sunnah yang Dianjurkan dalam Mandi Janabah: 1. Membaca basmalah. 2. Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air 3. Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi SAW berwudku seperti wudhu` orang shalat. (HR Bukhari dan Muslim). 4. Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan. 5. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu’

Keutamaan sholat

Segala Puji hanya milik Dzat yang Maha Mulia, yang ditanganNya tergenggam nyawa-nyawa seluruh mahluk semesta alam..yang Maha Kekal sebelum segala sesuatunya ada, dan akan tetap Kekal setelah segala sesuatunya tiada.Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya.Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita.

Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, Kekasih Allah juga para ahlul bait dan para sahabat2 beliau yang kita sebagai ummatnya, saudara seIman mereka di masa sekarang ini belum pernah melihatnya tapi tetap merasakan kehadirannya dan senantiasa merindukan perjumpaan dengannya. … continue reading this entry.

Air MAta

Rasulullah S.A.W telah bersabda, “Bahawa tidak akan masuk neraka orang menangis kerana takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya.” Dalam sebuah kitab Daqa’iqul Akhbar menerangkan bahawa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, “Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, sesiapa yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis kerana amat takut kepada-Mu.”
Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut.” Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahawa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyalaan api yang sangat menggerunkan, semua umat menjadi berlutut kerana kesusahan menghadapinya. Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan.” (Surah al-Jatsiyah ayat 28)
Sebaik sahaja mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka dengan nyalaan apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahawa suara nyalaan api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, “Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah) kecuali hanya seorang nabi sahaja yang akan berkata, “Umatku, umatku.” Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, “Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali.”
Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mahu kembali, lalu malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W” Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. “Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya.” Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu. Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril A.S. “Wahai Jibril, Apakah air itu?” Maka Jibril berkata, “Itulah air mata orang derhaka di kalangan umatmu yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu.” Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.
Telah bersabda Rasulullah S.A.W, ” Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis kerana takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemunya air mata.”

BETAPA MUDAHNYA … BETAPA SULITNYA … !

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untukdisumbangkan; tetapi …
Betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan !

Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun …
Betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata (spontan) ketika kita berdoa namun .. Betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa ringannya kita di kamar mandi (BAB) selama 15 menit sambil bernyanyi, tetapi ….
Betapa sulitnya sholat khusuk dbarengi dzikir selama 15 menit.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun
Kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur’an tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid.

Betapa nikmat dan ringannya kita makan dilanjut dengan merokok selama 30 menit, namun ..
Betapa sulitnya kita merenung tentang ke-Absolutan dan ke-Esaan Allah, walau hanya 10 menit.

Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yangmenyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Al-Qur’an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun Betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci Al-Quran.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir, atau mengatakan apa-apa, atau tidak perlu berbuat apa-apa.

Keutamaan Membaca Al-Quran

Al-Quran mempunyai berbagai keutamaan dan kesempurnaan, salah satunya adalah keutamaan yang diperoleh bagi pembacanya. Sebagai wahyu terakhir Al-Quran mempunyai kelebihan, kelebihan tersebut tidak dimiliki oleh kitab-kitab Allah sebelumnya, di antaranya Allah berjanji menjaga dan memeliharanya, ”Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami memeliharanya,”(QS. Al-Hijr:9). Dalam ayat lain Allah mengatakan bahwa Al-Quran mempunyai nilai tinggi dan mengandung banyak hikmah,”Dan sesungguhnya Al-Quran dalam induk Al-Kitab(Lauh Mahfudz) di sisi kami adalah tinggi nilainya dan mengandung banyak hikmah,”(QS. Az-Zukruf:4). Memang, kalau kita telusuri banyak hadis yang menginformasikan keutamaan bagi yang membaca Al-Quran, informasi ini mungkin belum banyak kita/umat Islam yang tahu, sehingga untuk membaca Al-Quran masih enggan, mereka lebih suka membaca Koran, majalah, dan karya ilmiah, sedangkan untuk membaca Al-Quran, banyak di antara kita tidak ada waktu untuk membaca al-Quran. Kalaupun kita membaca Al-Quran mungkin seminggu sekali, bahkan terkadang kita membaca Al-Quran hanya kalau ada orang meninggal dunia saja. Al-Quran sering menjadi pajang di etalase ruang tamu, meletakkan Al-Quran di atas lemari yang tidak terlindungi sehingga terlihat kotor, kusam dan berdebu. Padahal Al-Quran bukan hanya untuk pajangan tetapi untuk di baca, dipelajari dan di amalkan Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui manfaat dan keutamaan membaca Al-Quran, kenapa kita perlu mengetahui keutamaan dan keuntungan terhadap apa yang akan kita kerjakan? Pertanyaan ini wajar kita utarakan, sebab dengan mengetahui keuntungan dan keutamaan apa yang akan kita kerjakan, akan menjadikan diri kita bersemangat untuk melakukannya, kita juga akan merasa rugi jika tidak melakukannya, atau meninggalkan pekerjaan itu. … continue reading this entry.

Perbedaan”

Perbedaan Manusia dan Binatang
Yang membedakan manusia dengan spesies lain dibumi ini bukan terletak pada kemampuan manusia untuk merasa, untuk mencintai dan dicintai, bukan juga nilai-nilai moral dan etika manusia, apalagi karena ide-ide kreatif manusia dan kebutuhan manusia untuk berkelompok sebagai mahluk sosial.
Di alam sekitar dan kehidupan sehari-hari banyak sekali contoh bahwa manusia kalah dengan binatang.
Perbedaan utama adalah kemampuan menciptakan dan menggunakan perkakas, manusia adalah mahluk dengan perkakas, tanpa menggunakan perkakas sudah lama manusia terhapus dari ekosistem dibumi. Kemampuan menerapkan teori menjadi sesuatu yang praktis. … continue reading this entry.

JEMBATAN KESEDERHANAAN “

ISLAM YANG SANGAT SEDERHANA DAN MUDAH…

Dari suasana yang penuh dengan suara-suara riuh rendah pemikiran, referensi, opini, dan tingkah laku umat manusia tentang Islam itu tadi, yang kadang sangat membingungkan kita, sekarang marilah kita masuk ke pemahaman yang sangat sederhana dan mudah tentang Islam itu. Untuk itu mari kita cari informasi tentang Islam itu melalui referensi tertinggi tentang Islam yang ada saat ini, yaitu Al Qur’an, dan As Sunnah. Mari kita lihat Al Qur’an dulu Umat manusia, terutama yang belum menjadi saksi atas kebenaran Al Qur’an ini, boleh-boleh saja untuk ragu tentang kebenaran isi Al Qur’an ini. Namanya juga belum menjadi saksi, ya…, boleh dong ragu. Makanya tugas bagi yang sudah menyaksikan akan kebenaran Al Qur’an itu sederhana juga, yaitu menyampaikan persaksiannya itu kepada umat manusia sebatas kapasitasnya sendiri. Bahwa Al Qur’an itu adalah untuk seluruh umat manusia, bukan hanya khusus untuk umat Islam. Nah…, kalau diperhatikan dengan sangat sederhana, ayat-ayat Al Qur’an itu pada puncaknya memberitahukan kita tentang dua hal. Di satu sisi adalah pemberitahuan kepada kita umat manusia ini tentang “ADANYA DZAT TUNGGAL YANG NAMANYA ALLAH, DZAT TUNGGAL INI MAHA ( ULTIMATE ) MELIPUTI SEGALA SESUATU, DAN WUJUDNYA LAISA KAMISTLIHI SYAI’UN (TIDAK SAMA DENGAN APAPUN JUGA). Dan di sisi yang lainnya adalah untuk membuka kesadaran kita bahwa pada dasarnya “MANUSIA ITU HANYALAH MAKHLUK CIPTAAN ALLAH YANG TIDAK BISA APA-APA (FANA)”. Lalu Allah kemudian memberitahukan pula agar kita, manusia yang serba tidak bisa apa-apa ini, untuk mau berada di PUNCAK KEBERADAAN, yaitu BERGANTUNG, BERPEGANG TEGUH, dan MEWAKILKAN diri kita kepada ALLAH yang SERBA MAHA itu. Tujuan dari puncak keberadaan ini juga sangat sederhana sekali, yaitu: “agar kita umat manusia ini, sebelum beraktivitas dan menjalankan tugas kita masing-masing dalam meramaikan dunia ini, agar maulah dengan sengaja (berniat) sejenak memundurkan kesadaran kita bahwa dalam beraktivitas itu, kita semata-mata hanya memakai fasilitas dari dan milik Tuhan”. Ya…, kita DUDUK dalam kesadaran bahwa kita menjalankan fungsi sebagai Duta Istimewa Tuhan dengan tidak berbekal apa-apa. Kita hanya menggunakan fasilitas yang keseluruhannya adalah dari Tuhan juga. “Yang sebenarnya…, melihat, mendengar, dan tahu itu adalah dari dan milik-Ku, hidup itu adalah milik-Ku, gerak itu adalah milik-Ku, daya itu adalah milik-Ku. Semuanya Ku anugerahkan kepadamu agar kamu bisa menjalani kekhalifahanmu dengan tidak usah capek-capek dimuka bumi ini. Tepatnya…, Ku-tiupkan Ruh-Ku kepadamu, sehingga dengan RUH-KU ini kamu lalu bisa melihat, mendengar, tahu, hidup, dan bergerak. Oleh sebab itu, maka bersyukurlah kepada-Ku …!!. Sederhana dan mudah kok…”, sabda Sang Maha Memiliki segala sesuatu itu dengan sangat tegas sekali. Dan…, kalau kita sudah berhasil duduk dengan pas dan tepat pada posisi kesadaran seperti ini, Deerrr…, bahwa kita hanyalah memakai fasilitas yang kesemuanya adalah dari dan milik Allah, maka sebagai rasa tanggung jawab dan terima kasih kita atas penggunaan fasilitas itu, tiada lain yang bisa kita lakukan kecuali hanya BERSYUKUR kepada Allah yang punya segala fasilitas itu. Dan hasil dari adanya sikap bersyukur ini adalah munculnya di dalam dada kita rasa ketundukan, ketawadu’an, kebersujudan, kepatuhan, dan tentu saja… kebahagiaan. Ya…, BAHAGIA, AF LAHA … itu pastilah ditangan…!!. Sederhana dan mudah sekali sebenarnya muatan Al Qur’an itu. Akan tetapi untuk sampai kepada pengertian yang sesederhana dan semudah ini, Allah harus mutar-mutar dulu menerangkan tentang tentang lautan, tentang angin, tentang bintang-bintang dan matahari, tentang langit, tentang bumi, ya…, tentang alam semesta inilah. Kadang-kadang Allah mengulang-ngulang keterangan-keterangan yang serupa di beberapa tempat yang berbeda. Lalu setelah mutar-mutar begitu, barulah kemudian Allah menutup cerita tentang alam semesta itu: “Aaaa… kesemuanya itu adalah hasil dari Kehebatan-Ku. Akulah yang menciptakan-Nya, Akulah yang memeliharanya, Aku jugalah kelak yang akan menghancurkannya kembali…!. Karena Aku ini memang Sang Maha Hebat, Sang Maha Kuasa, Sang Maha segalanya…!. Maka janganlah sekali-kali kalian berpaling sedikitpun dari Wajah-Ku, karena kesemua itu tadi hanyalah tanda-tanda Keberadaan-Ku, Hijab-Ku …!”. Artinya apa…?. Agar umat manusia ini bisa menyadari dan melihat Allah, maka Allah dengan sengaja telah membuat tanda (hijab) atas keberadaan-Nya. Sehingga dengan HIJAB itu ADANYA ALLAH akan sangat NYATA sekali. … continue reading this entry.

Risalah tentang “SIHIR & PERDUKUNAN”

Segala puji hanya kepunyaan Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan umat, Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tiada lagi Nabi sesudahnya.

Akhir-akhir ini banyak sekali tukang-tukang ramal yang mengaku dirinya sebagai tabib, dan mengobati orang sakit dengan jalan sihir atau perdukunan. Mereka kini banyak menyebar di berbagai negeri; orang-orang awam yang tidak mengerti sudah banyak menjadi korban pemerasan mereka.

Maka atas dasar nasihat (loyalitas) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada hamba-hambaNya, saya ingin menjelaskan tentang betapa besar bahayanya terhadap Islam dan umat Islam adanya ketergantungan kepada selain Allah dan bahwa hal tersebut bertolak belakang dengan perintah Allah dan RasulNya. … continue reading this entry.

« Previous entries